Senin, 27 April 2009

BUKAN HARTA DUNIA YANG AKU KEJAR

Seorang anak kecil yang sangat patuh pada ibunya bertanya, " Ibu, nanti kalau sudah besar . . . aku ingin menjadi dokter . . .biar kaya dan banyak duit . . .boleh tidak ibu? " Lalu anak kecil tadi melanjutkan bicaranya . . . "Ibu . . .aku tidak mau menjadi orang miskin yang selalu dihina teman-teman , bu . . ." Kira-kira apa jawaban sang ibu dengan pertanyaan polos seorang anak kecil, yang kebetulan anaknya sendiri yang bertanya?

masalah diatas sungguh-sungguh terjadi, dan mungkin banyak terjadi pada beberapa keluarga. Bila hal itu terjadi pada diri saya, yang nota bene saya seorang Wanita Katolik RI yang aktif dalam organisasi, saya akan bangga dengan pertanyaan cerdas seorang anak yang memiliki impian untuk hidup lebih baik dan tidak menyusahkan orang lain serta tidak memberi kesempatan pada orang lain untuk berbuat dosa dengan mengejek atau menghina orang miskin.

Yang akan saya lakukan adalah menjelaskan tentang cita-cita dan bagaimana meraihnya. Sesungguhnya setiap orang terpanggil untuk mendapatkan tugas dari Allah dan Allah memberinya juga talenta atau suatu kemampuan khusus untuk tiap-tiap orang. Termasuk menjadi seorang dokter adalah suatu panggilan atau tugas dari Allah yang diberikan pada seseorang. Apapun talenta yang kita punya adalah baik adanya, dan betapa sempurnanya kehendak Allah, satu dengan yang lain saling tergantung dan saling mendukung serta saling membutuhkan. Bila dari satu tugas atau satu talenta dapat menghasilkan sesuatu yang sangan menguntungkan, katakanlah gaji besar, maka seseorang yang berpenghasilan besar itu sesungguhnya mendapat tugas tambahan yang lain yang besar pula. Sadar atau tidak sadar bila seseorang memiliki penghasilan yang besar, mereka akan dapat melakukan banyak hal pula yang dilakukan bersama dengan banyak orang. Namun bila seseorang memiliki talenta dengan penghasilan kecil, sesungguhnya Tuhan memberi tugas yang tidak terlalu besar, karena dengan dana yang minim apa yang bisa mereka lakukan. sehingga banyak uang atau sedikit uang sebenarnya sama saja, yaitu digunakan untuk berbuat sesuatu dengan orang lain dan dapat berbahagia dengan orang lain pula. Yang perlu disadari, bila banyak penghasilan makin banyak peluang untuk melakukan kesalahan dan juga memberi kesempatan pada orang lain lebih banyak juga berbuat tidak baik. Karena ada kecemburuan sosial akan membuat orang lain berbuat apa saja yang mungkin kurang baik.

Bila akhirnya, kaya atau miskin sebenarnya sama-sama menjalankan tugas untuk berbuat baik dengan orang lain, maka kejarlah harta surgawi dengan mensyukuri apapun yang kita miliki dan kita peroleh, jangan kejar harta dunia yang hanya akan menghantar pada kematian kekal. Bahagia tidak harus bergelimang harta, tetapi dengan semangat kasih yang hidup dalam hati kita, niscaya bahagia dunia maupun surga kita bisa peroleh. Mari kejar harta surgawi dengan berbagi kasih, kita akan mendapatkan kebahagiaan yang sesungguhnya. Harta dunia hanya akan memberi kebahagiaan semu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar